HomeDongeng JemblungNonton Wayanag kulit Yuk..Wayang Golek Yuk...Campur sari GandemTutorial dfdfd
Pasrah saja belum cukup

.

Penonton Wayang dan pengunjung Dalang jemblung website yang berbahagia, ketemu lagi nih.. dengan dongeng Ki Dalang Jemblung Langsung saja kidalang manggung ya . . . ..

.

Pada zaman dahulu ada kerajaan MAHESPATI yang gemah ripah loh jinawi ayem toto titi tentrem kerto tur raharjo, rajanya bernama ARJUNA SASRABAHU dengan dibantu penasehatnya RESI GUTOMO.

.

Tiba-tiba kerajaan yang semula tenteram kini timbul bencana dimana-mana, rakyat mengeluh dan menderita, konon akibat ulah beberapa orang negri Mahespati itu sendiri.

.

Perjudian, pembunuhan, pelacuran dan mabuk-mabukan terjadi dimana-mana, bahkan yang memprihatinkan raja pelacuran merambah ke lingkungan pejabat dan pembesar kerajaan.

.

Disinyalir berdasarkan hasil investigasi terdapat seorang perempuan pelacur dilingkungan istana, segera raja mengadakan rakorpimtas dan atas saran penasehat pelacur harus segra ditangkap dan dilempari batu sampai mati.

.

Sang Raja lalu memanggil DJOMO DAGNI sebagai petugas algojo untuk mengeksekusi pelacur sialan tersebut. Djomo dagni bertanya kepada sang Raja " siapakah perempuan pelacur yang harus saya bunuh sang raja.?" Raja menjawab " Pelacur yang harus kau bunuh bernama DEWI RENUKO" cepat laksanakan dan laporkan hasilnya.

.

Bagaikan disambar petir disiang hari bolong sang Djomo dagni, betapa tidak orang yang melahirkannya dan dicintainya harus dibunuh ( sekeluarga bekerja di kerajaan Bapaknya Resi Gutomo sebagai Penasehat raja, ibunya Dewi Renuko sebagai juru rias, dan Djomo dagni sebagai Algojo).

.

Hai Penonton. . . . .,.

.

Memang sering kali manusia dihadapkan pada 2(dua) pilihan antara tugas dan cinta/ kesetiaan, guna mensiasati masalah tersebut Djomo dagni mengajak ibunya Dewi Renuko untuk diungsikan ke tengah hutan agar tidak diketahui masyarakat lalu melapor kepada raja bahwa pelacurnya telah dibunuh.

.

Entah dimangsa binatang buas atau mungkin kekurangan suplemen, ketika Djomo dagni memjenguk ibunya yang di tengah hutan ternyata Dewi renuko telah membujur kaku alias mati.

.

Menjerit nangis sang Djomo dagni, orang yang melahirkannya telah mati karena ulahnya, kini ia sedih dan frustasi, merasa hidupnya sudah tidak berarti lagi, lalu berjalan sempoyongan tak tentu arah, tersimpan dendam di dadanya kepada para penjabat dan pembesar kerajaan yang pernah melacuri/menggauliibunya..

.

Djomo dagni kian frustasi, tidak pernah tidur dan tidak pernah mandi bahkan rambutnya panjang dan kusut, dengan senjata andalannya Kampak maut di panggul di pundaknya hendak membunuh seluruh pejabat yang menyebabkan kematian ibunya..

.

Hai penonton…,

Murka dan membabi butanya Djomo dagni membunuh seluruh pejabat bahkan rajanya Arjuna sasrabahu dipenggal lehernya dengan kampaknya, kini wilayah Mahespati sunyi sepi, Djomo dagni berjalan kian kemari tak satupun ketemu orang lain..

.

Setelah sekian lama tidak bertemu dengan orang lain serasa dunia ini hanya seorang diri tiba-tiba dunia menjadi gelap gulita, Djomo dagni menagis dan menyesal atas perbuatannya, kini hidupnya yang sudah tidak berarti, sudah tidak punya apa-apa lagi dan berlumur darah dan dosa.

.

Sejak saat itulah ia berganti nama menjadi ROMO BARGOWO, ia pasrah akan nasibnya, ia hendak mencari orang sakti yang dapat membuh dirinya agar lunas semua dosa-dosanya.

.

ROMO BARGOWO berjalan tak tentu arah , terlihat remang-ramang sinar di ufuk timur serasa mentari hendak menyinari dirinya, setelah di hampiri ternyata sesosok manusia bernama PRABU RAMA WIJAYA ( raja Pancawati / Ayodia)..

.

.

ROMO BARGOWO sedikit lega karena sudah bertahun-tahun tidak ketemu orang kini dihadapannya berdiri seorang raja, sipapun anda yang ada di hadapannku tolong bunuh aku, aku ingin mati sempurna, aku ingin membayar semua dosa-dosaku, aku telah membunuh banyak orang, aku pasrah tolong bunuh aku, tolong bunuh aku seru ROMO BARGOWO.

.

Hai penonton….,

RAMA WIJAYA lalu menjawab, " Hai anak muda, setelah kau berlumur dosa lalu minta dibunuh, dikira setelah pasrah sudah lunas dosamu..?, enak saja …".

.

PASRAH SAJA BELUM CUKUP:

Hai Romo Bargowo, hai anak muda, hai para penon Wayang , hai juga Ki Dalang . . . . ,.

.

Jika kalian ingin mati sempurna persiapkanlah dirimu sebelum ajal tiba dengan selalu memahami dan menghayati makna yang 3 (tiga ) hal:

.

Urip iki duweke sopo

( hidup ini ada yang punya ) berarti kita harus selalu ingat kepada yang memberi hidup, sujud dan siap menajalankan perintah & larangannya.

.

Sawuse urip banjur arep opo

( apa yang kalian perbuat didalam kehidupannya).
Apakah kalian mau tidur saja, atau kalian akan berbuat kebajikan..?? percayalah bahwa siapa manabur debu akan menuai badai ( sopo nandur bakal ngunduh wohing panggawe), Siapa menananam durian maka akan panen durian.

.

Sapurnaning urip arep dadi opo

( setelah kita tiada bagai mana kesan tetangga) Ada pepatah macan mati meninggalkan gading, gajah mati meninggalkan belang.

.

Nah ROMO BARGOWO 3 (hal) ini adalah sebagai cermin kematian seseorang yang dapat dipersiapkan sedari dini guna mencapai mati yang sempurna.

.

3 (tiga) hal yang ke dua:

Bukankah Romo Bargowo dan masyarakat Mahespati telah diuji ketika masarakat melakukan mabuk-mabukan, pelacuran dan pembunuhan ..?? apakah yang kamu lakukan setelah itu..?

.

Bukankah kau telah ditegur dengan kematian ibumu..? lalu apa yang kamu lakukan setelah itu..??

.

Nah jika kau tidak bisa menerima dan paham peringatan, cobaan dan teguran serta ujian tersebut maka yang 3 (tiga) adalah azab

.

ROMO BARGOWO bersujud dan menagis, lalu barjanji tidak akan lagi membuat orang lain susah, akan selalu mengabdi kepada kebaikan & kebajikan baik kepada sesamanya mapun kepada yang maha pencipta ( Romo bargowo sejak itu berganti lagi namanya menjadi RESI RAMA PARASU).

.

Crek.....crek....tok.....tok.....nong....gong

Tututp Gunung - Tanceb kayon






SHOUTBOX


Free chat widget @ ShoutMix
Free Web Hosting